PENDIDIKAN SEBAGAI PELESTARIAN NILAI DAN PERUBAHAN NILAI
(MAKALAH)
MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
DOSEN :
PAK M. ALIPIN, S.Pd.I., M.Pd. (86206002)
DISUSUN OLEH :
1. SALMAN LATIF AS’ARI
NPM.
1584202019
2. NUR AZIZAH
NPM. 1588203001
3. SITI NUR JANAH
NPM. 1584202008
FAKULTAS SOSIAL DAN
HUMANIORA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’ ( UNU )
LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA
PENGANTAR
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
Syukur
Alhamdulillah, penulis telah dianugerahkan kekuatan dan kesehatan sehingga
dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Shalawat dan salam penulis
sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat
sekalian yang telah membawa perubahan dari alam jahiliyah ke alam yang penuh
dengan hidayah.
Pada
kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung penulisan makalah ini, sehingga makalah ini dapat dijadikan
referensi bagi para pembaca.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk ini penulis mohon
saran-saran dan perbaikan dari semua pihak.
Purbolinggo,
15 November 2015
Tim
Penyusun,
Kelompok
IX
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL...........................................................................................
1.
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... 2.
DAFTAR
ISI.........................................................................................................
3.
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang................................................................................................ 4.
1.2 Rumusan
Masalah........................................................................................... 4.
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 4.
BAB
II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
Pendidikan.................................................................................... 5.
1.2 Pendidikan
sebagai Pelestarian Nilai............................................................... 5.
1.3 Pengertian
Perubahan Sosial........................................................................... 6.
1.4 Pendidikan
sebagai Agen perubahan Sosial.................................................... 7.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan...................................................................................................... 8.
1.2 Saran................................................................................................................ 8.
BAB
IV SOAL LATIHAN
1.1 Soal.................................................................................................................. 9.
1.2 Jawaban........................................................................................................... 9.
GLOSARIUM......................................................................................................
10.
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................
11.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman modern ini,
manusia tak lepas dari unsur pendidikan. Pendidikan dinilai sebagai
pengembangan aspek pengetahuan manusia untuk dikehidupannya sehari-hari. Bukan
hanya aspek pengetahuan, pendidikan juga berfungsi sebagai pelestarian
nilai-nilai/norma yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.
Semakin berkembangnya
kecerdasan manusia dari masa ke masa, perubahan sosialnya semakin pesat dengan
pengaruh perkembangan IPTEK tanpa ada pertimbangan norma-norma yang ada. Maka
dari itu perlu adanya pemilahan-pemilahan agar tidak ada kecenderungan salah
persepsi.
Lalu, bagaimana pendidikan
dapat melestarikan nilai-nilai yang ada? Apasaja yang dapat mempengaruhi
perubahan-perubahan social seiring dengan berkembangnya kecerdasan manusia yang
semakin hari semakin pesat?
Dari subjek-subjek
pertanyaan tersebut, kami akan mencoba membahasnya dalam makalah kami yang
berjudul “Pendidikan Sebagai Pelstarian Nilai dan Perubahan Sosial”.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian pendidikan?
2. Apa
makna pendidikan sebagai pelestarian nilai?
3. Apa
pengertian dari perubahan sosial?
4. Pengembangan
nilai pendidikan nasional di masa depan?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
arti pendidikan.
2. Mengetahui
makna pendidikan sebagai pelestarian nilai.
3. Mengetahui
arti dari perubahan sosial.
4. Mengetahui
paradigma nilai dari pendidikan nasional di masa depan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta
didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.[1]
2.2 Pendidikan
sebagai Pelestarian Nilai
Pendidikan
sebagai nilai memiliki arti bahwa pendidikan adalah sebagai proses rekayasa
social (Social Reengenering Process) yang sejatinya merupakan instrumentasi
budaya dalam melanjut-kembangkan peradaban,
artinya kecuali berperan besar dalam mendorong perkembangan kemajuan
IPTEK adalah juga tetap pada fungsi dasarnya sebagai penjaga dan pelestari
nilai tujuan hidup manusia, yakni sebagai insan yang bukan hanya harus cerdas
mengatasi tuntutan dunia material bagi kebutuhan jasmaniah-ragawi, tetapi juga
cemerlang dalam memahami, mendalami keseluruhan makna hidup sebagai manusia
dalam aspek spiritual. Kehidupan manusia dalam memenuhi kehidupannya dapat
berbuat liar, semata-mata karena memenuhi kebutuhan hajat dasar, yakni sekedar
berupaya melepas diri dari ancaman bencana yang menghantui keamanan dan
kesejahteraan hidup. Oleh karena itu, ditengah kemelut dunia dan krisis panjang
kehidupan kini, sebagai anak bangsa yang harus membaca catatan sejarahnya
begitu penuh luka dan tetasan darah.
Di tengah persaingan
dalam melepaskan diri dari ancaman krisis, semua bangsa termasuk Negara-negara
dunia ketiga yang baru bangun dan merdeka di abad 20, meyakini dan memastikan
pembangunan “pendidikan” sebagai investasi. Artinya, manajemen makro yang
dilakukan Negara atau badan-badan di dalam masyarakat tidak melakukan keperluan
ambil untung di depan (profil taking action) melainkan dikemudian hari. Bahwa
pengabaian pendidikan telah berubah kemerosotan. Demikian seharusnya,
sesungguhnya pengalaman pahit bangsa ini cukup memberi pelajaran. Kenyataan
sejarah kemudian membuktikan bahwa krisis ekonomi-moneter (1997) hanyalah
indicator materi hingga mendorong terjadinya perubahan social melalui reformasi
politik (1998). Tetapi reformasi politik, diharapkan berimplikasi pada reformasi
di sektor lainnya tidak semata hanya mendorong terjadinya reformasi kultural.
Karena kultur adalah intisari dari buah pendidikan secara makro. Pendidikan
sebagai alat perjuangan peningkatan mutu, kesiapan dan kesanggupan bersaing
termasuk tantangan maju bersama dunia tanpa saling dikalahkan dan mengalahkan.
Untuk itu, pendidikan sebagai kata kuncinya harus dapat ditempatkan dan
dimaknai sesuai dengan cita-cita luhur kemanusiaan, yakni pendidikan yang
berorientasi maju pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi,
dan tujuan hidup mulia sebagai umat manusia dalam konteks bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pendidikan dalam makna dasarnya sebagai upaya
memanusiakan manusia dalam konteks universal, dan secara nasional mesti berarti
juga sebagai upaya meng-Indonesiakan segenap anak bangsa Indonesia, selain
tetap melestarikan nilai-nilai etniknya sendiri.
Pendidikan secara
keseluruhan mampu pada masing-masing subtansi disiplin keilmuan sendiri, harus
dapat mengaktualisasikan dan mengartikulasikan capaian nilai dalam konstruks
pemahaman (mental) dan prilaku diri (moral) yang diharapkan oleh cita dan citra
luhur (kultural) masyarakat dan bangsanya. Moral adalah sebagai salah satu
bagian dari struktur nilai, yakni termasuk dalam cabang etika. Etika dan moral
dibentuk oleh kesepakatan atas keyakinan yang mengikatnya, yang berfungsi
menjadi pedoman ekspresi nilai dan aktualisasi moral masyarakat di dalam sebuah
lingkungan budaya pendudukungnya.[2]
Nilai-nilai adalah
ungkapan tentang hubungan manusia dengan salah satu fenomena, cara kerja, atau
kondisi yang didalamnya terdapat motif yang lebih luhur dari pada keuntungan.
Terdapat hubungan sakral antara manusia dan nilai tersebut.[3]
Nilai-nilai terdapat
dalam dua hal, yaitu nilai-nilai teologis atau keagamaan dan nilai-nilai
kepribadian.[4]
2.3 Pengertian
Perubahan Sosial
Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat pada
umumnya menyangkut hal yang kompleks. Oleh karena itu Alvin L. Bertrand
menyatakan bahwa perubahan sosial pada dasarnya tidak dapat diterangkan
oleh dan berpegang teguh pada faktor yang tunggal. Menurut Robin Williams,
bahwa pendapat dari faham diterminisme monofaktor kini sudah ketinggalan zaman,
dan ilmu sosiologi modern tidak akan menggunakan interpretasi-interpretasi
sepihak yang mengatakan bahwa perubahan itu hanya disebabkan oleh satu faktor
saja.
Jadi jelaslah, bahwa perubahan yang terjadi pada
masyarakat tersebut disebabkan oleh banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi.
Karenanya perubahan yang terjadi di dalam masyarakat itu dikatakan berkaitan
dengan hal yang kompleks.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian
perubahan sosial adalah perubahan perubahan yang terjadi pada
masyarakat yang mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat,
ataupun karena terjadinya perubahan dari faktor lingkungan, karena berubahnya
komposisi penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial,
maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.[5]
2.4 Pendidikan Sebagai
Agen Perubahan Sosial
George S
Counts mengemukakan bahwa pendidikan akan betul-betul berperan apabila sekolah
menjadi pusat pembangunan masyarakat yang baru secara keseluruhan, membasmi
kemelaratan, peperangan, dan kesukuan. Masyarakat yang menderita kesulitan ekonomi
dan masalah-masalah sosial yang besar merupakan tantangan bagi pendidikan untuk
menjalankan perannya sebagai agen pembaharu dan rekonstruksi sosial. Tujuan
pendidikan yaitu menumbuhkan kesadaran terdidik yang berkaitan dengan
masalah-masalah sosial, ekonomi dan politik yang dihadapi manusia dalam skala
global dan memberi keterampilan kepada mereka untuk memiliki kemampuan untuk
memecahkan masalah-masalah tersebut. Tujuan akhir pendidikan adalah terciptanya
masyarakat baru yaitu suatu masyarakat global yang saling ketergantungan.
Teori pendidikan
rekonstruksionisme oleh Brameld (Kneller,1971) yaitu bahwa pendidikan harus
dilaksanakan dalam rangka menciptakan tata sosial baru yang akan mengisi
nilai-nilai dasar budaya kita dan selaras dengan yang mendasari
kekuatan-kekuatan ekonomi dan sosial masyarakat modern. Sekarang peradaban
menghadapi kemungkinan penghancuran diri. Pendidikan harus mensponsori
perubahan yang benar dalam nurani manusia. Maka kekuatan teknologi yang sangat
hebat harus dimanfaatkan untuk membangun umat manusia bukan menghancurkannya.[6]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah
sebagai proses rekayasa sosial (Social Reengenering Process) yang sejatinya
merupakan instrumentasi budaya dalam melanjut-kembangkan peradaban, artinya
pendidikan selain berperan besar dalam mendorong perkembangan kemajuan IPTEK,
juga tetap pada fungsi dasarnya sebagai penjaga dan pelestari nilai tujuan
hidup manusia. Perubahan sosial yang terjadi didorong kemajuan kecerdasan dalam
menemukan IPTEK telah mengantarkan perubahan spektakuler dalam cara
hidup. Terjadinya perubahan tersebut yang berlangsung kemudian secara
masal dapat diterima sebagai bagian dari kemajuan pendidikan. Untuk peradigma
perkembangan nilai baru dalam dunia pendidikan nasional di masa depan haruslah
mencakup nilai-nilai yakni nilai dasar, nilai inti dan nilai instrumental.
Pendidikan merupakan
proses bentukan manusia untuk menjadi makhluk yang ideal. Karena pada
hakikaknya manusia sejak lahir membutuhkan pendidikan dan manusia merupakan
objek pendidikan.
Nilai-nilai yang ada
pada diri manusia terdapat dua hal, yaitu nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai
kepribadaan.
3.2 Saran
Nilai
harus dilestarikan kepada generasi penerus melalui media pendidikan, dan
diharapkan perubahan social generasi penerus tidak meninggalkan
nilai/norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Dalam
setiap perkembangan pasti mengalami perubahan, maka dari itu manusia harus
menjaga dan melestarikan nila-nilai yang selama ini sudah ada sejak dahulu baik
dari segi norma, budaya dan lain-lain.
BAB IV
LATIHAN SOAL
4.1 SOAL
1.
Apa pengertian pendidikan?
2.
Apa makna pendidikan sebagai pelestarian
nilai?
3.
Apa pengertian dari perubahan sosial?
4.
Apa hubungan pelestarian nilai dengan
pendidikan? Dan berikan contohnya!
5.
Mengapa manusia membutuhkan nilai pendidikan?
4.2 JAWABAN
1. Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan
potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
2. Pendidikan berperan
besar dalam mendorong perkembangan kemajuan IPTEK dan juga tetap pada fungsi
dasarnya sebagai penjaga dan pelestari nilai tujuan hidup manusia.
3. Perubahan perubahan
yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur
dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya perubahan dari faktor lingkungan, karena
berubahnya komposisi penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem
hubungan sosial, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.
4. Menurut kelompok kami, hubungan pelestarian nilai
dengan pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat, karena manusia pada
hakikatnya memiliki nilai-nilai yang sudah ada sejak dahulu
GLOSARIUM
·
Kompleks : mengandung beberapa unsur yang
pelik, rumit, sulit, dan saling berhubungan
·
Determinisme : berasal dari bahasa Latin determinare yang artinya
menentukan atau menetapkan batas atau membatasi.
·
Interpretasi : pemberian kesan, pendapat, atau
pandangan teoritis terhadap sesuatu
·
Rekonstruksi : pengembalian seperti semula
·
Paradigma : model dalam teori ilmu pengetahuan
/ kerangka berfikir
DAFTAR PUSTAKA
·
Dunia Baca. (2012), “Definisi Pendidikan”. http://duniabaca.com/definisi-pendidikan.html
(15 November 2015)
·
Justsharenad. (2013), “Filsafat
Pendidikan”. http://justsharenad.blogspot.co.id/2013/07/filsafat-pendidikan-pendidikan-sebagai.html
(15 November 2015)
·
Belajar Psikologi. (2014), “Pengertian
Perubahan Sosial” http://belajarpsikologi.com/pengertian-perubahan-sosial (15
November 2015)
·
Widya Primaswari. (2012). “Pendidikan sebagai
Pelestarian Nilai”.
http://widyaprimaswari.blogspot.com/2014/07/pendidikan-sebagai-pelestarian-nilai.html
(15 November 2015)
·
Salahudin, Anas. 2011. Filsafat Pendidikan.
Bandung: Pustaka Setia.
[2]http://justsharenad.blogspot.co.id/2013/07/filsafat-pendidikan-pendidikan-sebagai.html
(16:45 wib, 15 November 2015)
[3]
Anas Salahudin, M.Pd., Fisafat
Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011, hal. 146.
[4]
Ibid. Hal. 190.
[6]http://widyaprimaswari.blogspot.com/2014/07/pendidikan-sebagai-pelestarian-nilai.html
(16:59 WIB, 15 November 2015)